Selasa, 16 Maret 2010

TEORI HIERARKI BELAJAR ROBERT M GAGNE


4.Verbal association(assosiasi verbal)
Terbentuknya hubungan antara suatu perangsang dengan suatu reaksi verbal. Contohnya: jika anak diperlihatkan suatu bangun geometris, maka dia akan bisa mengatakan ”persegi” atau ” jajar genjang” karena dia sudah mengenal bentuk bentuk geometris.
5.Discrimination learning( belajar diskriminasi )
Hasil dari cara belajar ini adalah kemampuan untuk membeda-bedakan antara objek-objek yang terdapat dalam lingkungan fisik yang real. Contohnya: siswa dapat mengenal berbagai merk mobil berdasarkan ciri-cirinya sehingga siswa mampu mendiskriminasikan jenis-jenis mobil tersebut.
6.Concept learning( belajar konsep )
Untuk memahami suatu konsep, seseorang harus bisa mendiskriminasi untuk membedakan apa yang masuk dan apa yang tidak masuk dalam konsep itu. Misalnya, orang yang tidak mempunyai persepsi yang jelas tentang variasi dalam bentuk ukuran, dan warna tanaman, akan mengalami kesulitan dalam menggolong-golongkan suatu tanaman.
7.Rule learning(belajar aturan)
Cara belajar ini menghasilkan suatu kaidah yang terdiri atas penggabungan beberapa konsep. Pengungkapan hubungan atau relasi tetap di antara konsep-konsep itu, biasanya dituangkan dalam bentuk suatu kalimat.
8.Problem solving(pemecahan masalah)
Cara belajar ini mnghasilkan suatu prinsip yang dapat dipergunakan dalam pemecahan suatu problem. Problem yang dihadapi akan dapat dipecahkan dengan menghubung-hubungkan beberapa kaidah sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu kaidah yang lebih tinggi, yang oleh Gagne disebut ” higher-order rule”dan kerap dilahirkan sebagai hasil berpikir, bila orang menghadapi suatu problem untuk dipecahkan.

Sistematika ”delapan tipe belajar” kemudian diganti oleh Gagne dengan sistematika lain, sehingga sistematika terdahulu tidak aktual lagi namun tetap mempunyai suatu nilai historis, karena di dalamnya terkandung dua keyakinan yaitu bentuk/jenis belajar berjumlah lebih dari satu dan hasil belajar yang satu menjadi landasan belajar hasil yang lain.
Sistematika ”lima jenis belajar” dikemukakan oleh Gagne meliputi lima kategori hasil belajar, yang masing-masing mencakup sejumlah kemampuan internal yang bercirikan sama dan sekaligus berbeda sifatnya dari kemapuan internal dalam kategori lain. Kelima kategori hasil belajar yang dikemukakan oleh Gagne adalah sebagai berikut:
1.Informasi verbal
2.Kemahiran intelektual
3.Pengaturan kegiatan kognitif
4.Ketrampilan motorik
5.Sikap
Akhirnya, perlu diselidiki sampai seberapa jauh terdapat hubungan antara sistematika ”delapan tipe belajar” dan sistematika”lima jenis belajar” yang keduanya dikembangkan oleh Gagne. Dari uraian di atas, jelas bahwa kedua sistematika itu tidak bisa dilepaskan satu sama lain, meskipun sistematika ”lima jenis belajar” lebih bermanfaat untuk diterapkan dalam menganalisa proses belajar mengajar di sekolah, karena dibedakan dengan tegas aspek hasil dan aspek proses dalam suatu jenis belajar.



Robert M Gagne membedakan delapan tipe belajar, yang dipusatkan kepada hasil belajar yang diperoleh dan disusun secara hierarkis dan sistematik dimana tipe belajar yang satu menjadi landasan bagi tipe belajar yang berikutnya. Delapan tipe belajar tersebut adalah:
1.Signal Learning (belajar isyarat)
Signal learning ini mirip dengan conditioning menurut Pavlov dan timbul setelah sejumlah pengalaman tertentu. Respon yang timbul bersifat umum, kabur, emosional dan timbulnya refleks dan tak dapat dikuasai. Contohnya: melihat ular timbul rasa takut, melihat orang tersenyum timbul rasa senang.
2.Stimulus-respon learning(belajar stimulus-respon)
Dalam pola belajar ini, dibentuk hubungan antara suatu perangsang dan suatu raksi, berdasarkan efek yang mengikuti pemberian reaksi tertentu. Pola ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Skinner.
3.Chaining(rantai atau rangkaian)
Rangkaian terjadi jika terbentuk hubungan antara beberapa S-R oleh sebab yang satu terjadi setelah yang satu lagi, berdasarkan continuity.

0 komentar:

Posting Komentar