Minggu, 31 Mei 2009

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa(student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia.
Ada banyak alasan mengapa pembelajaran kooperatif tersebut mampu memasuki mainstream (kelaziman) praktek pendidikan. Selain bukti bukti nyata tentang keberhasilan pendekatan ini, pada masa sekarang masyarakat pendidikan semakin menyadari pentingnya para siswa berpikir, memecahkan masalah, serta menggabungkan kemampuan dan keahlian. Walaupun memang pendekatan ini akan berjalan baik di kelas yang kemampuannya merata, namun sebenarnya kelas dengan kemampuan siswa yang bervariasi lebih membutuhkan pendekatan ini. Karena dengan mencampurkan para siswa dengan kemampuan yang beragam tersebut, maka siswa yang kurang akan sangat terbantu dan termotivasi siswa yang lebih. Demikian juga siswa yang lebih akan semakin terasah pemahamannya.
Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah :
a. setiap anggota memiliki peran
b. terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa
c. setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman teman sekelompoknya
d. guru membantu mengembangkan keterampilan keterampilan interpersonal kelompok
e. guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan

Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif sebagaimana yang dikemukakan Slavin(1995), yaitu penghargaan kelompok, pertanggung jawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil.
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan, yaitu di antaranya :
1. Student Team Achievement Division (STAD)
2. Jigsaw
3. Group Investigation (GI)
4. Rotating Trio Exchange
5. Group Resume
Dari berbagai model pembelajaran tersebut yang banyak dikembangkan adalah model STAD dan Jigsaw.

5 komentar:

  1. wah bagus nih bun..memang untuk siswa yg mempunyai karakter cuek cukup membantu mereka agar bisa berperan serta aktif dengan kelompoknya. Pemilihan kelompok untuk menggabungkan siswa seprti itu jg harus dipertimbngkan agar membentuk suatu team/kelompok yg solid dimana nantinya masing2 mengisi kekurangannya yg pada gilirannya nanti bisa merubah pola pikir siswa yg yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain. Karakter siswa seperti itu umumnya menginginkan suatu pengakuan dan dgn cara ini mungkin mereka akan merasa lebih di hargai dan diperhatikan.
    Model Rotating juga bagus bun..soalnya adakalanya di suatu kelompok mereka tdk berkembang tatapi dengan rotasi ke kelompok lain mereka bisa berkembang di kelompok yg baru.
    Duh..jadi kepanjangan nih..just sharing..nyambung gak ya..he he..Terimaksih.

    BalasHapus
  2. waaahh..waahh.... keluar juga neh ide-ide cemerlang Bunda.
    Pertanyaan nih Bunda, apa semua pendidik punya konsep seperti ini? kayanya bakal bagus deh mutu pendidikan kita kalo konsepnya jalan, bener gak Bunda ?

    BalasHapus
  3. @ anggaarie: mksh dah komen
    @ bara : weh ....asyik juga neh opininya, tapi aku paling suka dg TGT tuh....seruuu
    @ yudie : kalo emang pendidik konsekwen dg profesinya ya harus gt deh....selalu berusaha yg terbaik buat anak didiknya cieeeeeeee

    BalasHapus
  4. contoh trik pembelajaran kooperatifnya kok ga di post sekalian yah, jadi kurang jelas nih modelnya kayak apa?

    betewe eniwe berabe, bagus klo bisa di lakukan guru2 di sekolahan.

    BalasHapus